SEBANYAK 79 ustadz/ustadzah dari perwakilan unit TK/TPA se Kalimantan Selatan dan Tengah, Sabtu (24/1) mengikuti pelatihan baca tulis Alqur'an metode Tilawati dengan instruktur Drs. M. Sholeh, trainer dari pesantren Alqur'an Nurul Falah Surabaya. Pelatihan ini dibuka oleh Asisten II Pemkot Banjarbaru Drs. H. Ogi Fajar Nuzuli, M.AP.
Dari Pembukaan acara tilawati |
Pelatihan di Komplek Yayasan Al-Hafiizh Jalan A. Yani km 24 Landasan Ulin Timur, Banjarbaru itu mendapatkan teori dan praktek kiat membaca Alqur'an metode Tilawati. peserta juga dilatih tiga trainer cabang Tilawati yakni ustadz Umairah Bakir, ustadzah Gina Isroya Noor, S.Sos dan ustadzah Makromah.
Ketua pelaksana ustadzah Makromah mengatakan, peserta yang ikut pelatihan Tilawati berasal dari utusan unit TK/TPA di beberapa kabupaten/kota di Kalimantan Selatan plus Kalimantan Tengah, di antaranya Kapuas dan Sampit. Acara ini diikuti 79 orang peserta, dari kota Banjarbaru 41 orang, kabupaten Banjar 11 orang, Banjarmasin 8 orang, Kapuas 7 orang, Sampit 6 orang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan 2 orang, Tanah Laut 2 orang dan Barito Kuala 2 orang.
Menurut trainer dari Jawa Timur Drs. M. Sholeh, pertama kalinya metode Tilawati diciptakan oleh tim (beranggotakan K.H. Masrur Masyhud, Drs. H.M. Thohir Al Aly, M.Ag, Drs. H. Hasan Sadzili dan Drs. H. Ali Muaffa) yang merumuskan buku panduan Tilawati dari jilid 1 s/d 6.
"Untuk di luar Jawa, Kalimantan Selatan baru kali ini menggelar pelatihan, sementara di Jawa Timur tercatat 27 kabupaten/kota telah menerapkan metode ini di masing-masing TK/TPA binaannya," tukas M. Sholeh.
Metode Tilawati memuat kiat belajar baca tulis Alqur'an dengan metode membaca dan menyimak "baca simak" dengan sangat praktis, mudah dipahami dan waktu belajar akan fokus dan tidak membosankan.
Dengan sistem pembelajaran klasikal, santri akan diperkenalkan membaca Alqur'an dengan "berlagu" yakni lagu rosy, dimana santri mengucapkan huruf dan kalimat mempergunakan lagu sesuai panjang pendeknya menurut ketentuan tajwidnya.
Ahmad Zayad, peserta dari perwakilan unit 003 TPA Al-Kautsar, Mentangai, Kapuas, Kalteng, mengatakan bersyukur dan senang bisa menimba ilmu lewat pelatihan Tilawati yang menjadi agenda pertama bagi pengurus Tilawati cabang Al-Muwahid Banjarbaru.
Ketua pelaksana ustadzah Makromah mengatakan, peserta yang ikut pelatihan Tilawati berasal dari utusan unit TK/TPA di beberapa kabupaten/kota di Kalimantan Selatan plus Kalimantan Tengah, di antaranya Kapuas dan Sampit. Acara ini diikuti 79 orang peserta, dari kota Banjarbaru 41 orang, kabupaten Banjar 11 orang, Banjarmasin 8 orang, Kapuas 7 orang, Sampit 6 orang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan 2 orang, Tanah Laut 2 orang dan Barito Kuala 2 orang.
Dari Pembukaan acara tilawati |
Menurut trainer dari Jawa Timur Drs. M. Sholeh, pertama kalinya metode Tilawati diciptakan oleh tim (beranggotakan K.H. Masrur Masyhud, Drs. H.M. Thohir Al Aly, M.Ag, Drs. H. Hasan Sadzili dan Drs. H. Ali Muaffa) yang merumuskan buku panduan Tilawati dari jilid 1 s/d 6.
Dari Pembukaan acara tilawati |
"Untuk di luar Jawa, Kalimantan Selatan baru kali ini menggelar pelatihan, sementara di Jawa Timur tercatat 27 kabupaten/kota telah menerapkan metode ini di masing-masing TK/TPA binaannya," tukas M. Sholeh.
Metode Tilawati memuat kiat belajar baca tulis Alqur'an dengan metode membaca dan menyimak "baca simak" dengan sangat praktis, mudah dipahami dan waktu belajar akan fokus dan tidak membosankan.
Dengan sistem pembelajaran klasikal, santri akan diperkenalkan membaca Alqur'an dengan "berlagu" yakni lagu rosy, dimana santri mengucapkan huruf dan kalimat mempergunakan lagu sesuai panjang pendeknya menurut ketentuan tajwidnya.
Ahmad Zayad, peserta dari perwakilan unit 003 TPA Al-Kautsar, Mentangai, Kapuas, Kalteng, mengatakan bersyukur dan senang bisa menimba ilmu lewat pelatihan Tilawati yang menjadi agenda pertama bagi pengurus Tilawati cabang Al-Muwahid Banjarbaru.