Senin, 16 Maret 2009

PELATIHAN LAGU ROST TILAWATI OLEH TPA DARUL AMAN & AL MUWAHID BANJARBARU


Minggu, 15 Maret 2009 Cabang Tilawati Al-Muwahid Banjarbaru mengadakan pelatihan lagu Rost bertempat di TPA 074 Darul Aman Jl. Intan Sari Kelurahan Sungai Besar Banjarbaru. Pelatihan ini diikuti oleh 50 ustadz dan ustadzah dari berbagai TPA di Banjarbaru, Martapura dan sekitarnya. Menurut kepala Cabang Tilawati Al-Muwahid Banjarbaru ustadzah Gina Isroya Noor, S.Sos pelatihan kali ini adalah terfokus bagaimana menyeragamkan lagu rost yang digunakan TPA-TPA yang menggunakan metode Tilawati. "Di Surabaya setiap TPA mempunyai pola irama lagu rost yang sama, inilah yang mendasari pertemuan para Munaqish Tilawati di Kalimantan Selatan untuk bersama-sama merumuskannya." Sementara itu ustadzah Inni Hikmatin yang pernah mengikuti pelatihan langsung di Surabaya bahwa tilawati ini menuntut ustadz/ustadzah lebih aktif dengan suara yang nyaring sehingga santri dapat langsung menirukannya.

Trainer pelatihan lagu rost Tilawati kali ini adalah ustadz H. Umairah Bakir dan ustadz M. Ulin Nuha dari pondok pesantren Al Falah Landasan Ulin, Banjarbaru. Ustadz Ulin Nuha memberikan materi pelatihan pada Tilawati jilid I dan II sedangkan ustadz H. Umairah Bakir pada Tilawati jilid III.

Ustadz M. Ulin Nuha mengatakan bahwa salah seorang penulis dari buku Tilawati Drs. H. Ali Muaffa menerangkan lagu rost Tilawati sebenarnya adalah 3 tingkat, tapi bagi pemula hanya ada 2. Menurut Ustadz M. Ulin Nuha di buku Tilawati tersebut terdapat 3 kalimat, maka irama kalimat pertama datar, kalimat kedua naik dan kalimat ketiga turun. Keistimewaan dari Tilawati lanjutnya apabila tak ada harakat pada huruf di buku/peraga maka dibaca hurufnya, sehingga secara langsung santri dapat mengenal bacaan dan huruf Al Qur'an.

Di jilid pertama terfokus pada mengenal huruf, yaitu bagaimana santri dapat membaca huruf sesuai dengan bacaannya yang benar (makhrojul huruf dan sifatul huruf) dengan harakat fathah. "Kuncinya adalah latihan mengucapkan huruf-huruf tersebut dan dapat membedakannya", lanjut beliau. Misalnya adalah huruf ز dan ج anak harus diajari membedakannya. ج adalah huruf bersifat jahr sedangkan ز adalah bersifat hams. Belum perlu dijelaskan pada anak sifat huruf tersebut, yang penting adalah cara pengucapannya dan perbedaan bunyinya. Selain itu anak harus pula bisa membedakan huruf di antaranya س dan ث , juga ش dan ص, serta huruf-huruf yang lainnya. Santri juga dikenalkan tata cara mengucapkan huruf hijaiyah, misalnya ف yang bersifat hams dengan cara mengeluarkan angin di bibir melalui gigi seri atasnya. Di halaman-halaman terakhir jilid I santri mulai mengenal huruf-huruf yang bergandeng.

Di jilid kedua terfokus bagaimana mengenal harakat yaitu : fathah, kasroh, dhommah, fathatain, kasrotain dan dhommatain disertai bagaimana cara mengucapkannya dengan kalimat yang huruf-hurufnya telah bergandeng.

Ustadz H. Umairah Bakir menekankan bagaimana variasi dari lagu rost yang dicontohkan ustadz/ustadzah agar tidak membosankan dan membuat santri merasa senang belajar Tilawati. Apabila lagu tersebut terdiri dari dua tingkat boleh dengan datar-naik atau datar-turun, jadi variasi terserah kepada ustadznya. Ekspresi yang menyenangkan dan pengucapan yang jelas adalah merupakan salah satu kunci untuk membuat santri bersemangat.Di jilid III lanjutnya terfokus pada menghindari bacaan yang tawallud (yaitu terbaca qalqalah tidak pada tempatnya).

Berikut ini adalah contoh bagaimana lagu rost diterapkan pada do'a-do'a dan surah-surah pendek Al Qur'an :
PELATIHAN QUR'AN.mp3



Senin, 02 Februari 2009

PELATIHAN AL QUR'AN METODE TILAWATI DI BANJARBARU

SEBANYAK 79 ustadz/ustadzah dari perwakilan unit TK/TPA se Kalimantan Selatan dan Tengah, Sabtu (24/1) mengikuti pelatihan baca tulis Alqur'an metode Tilawati dengan instruktur Drs. M. Sholeh, trainer dari pesantren Alqur'an Nurul Falah Surabaya. Pelatihan ini dibuka oleh Asisten II Pemkot Banjarbaru Drs. H. Ogi Fajar Nuzuli, M.AP.

Dari Pembukaan acara tilawati


Pelatihan di Komplek Yayasan Al-Hafiizh Jalan A. Yani km 24 Landasan Ulin Timur, Banjarbaru itu mendapatkan teori dan praktek kiat membaca Alqur'an metode Tilawati. peserta juga dilatih tiga trainer cabang Tilawati yakni ustadz Umairah Bakir, ustadzah Gina Isroya Noor, S.Sos dan ustadzah Makromah.

Ketua pelaksana ustadzah Makromah mengatakan, peserta yang ikut pelatihan Tilawati berasal dari utusan unit TK/TPA di beberapa kabupaten/kota di Kalimantan Selatan plus Kalimantan Tengah, di antaranya Kapuas dan Sampit. Acara ini diikuti 79 orang peserta, dari kota Banjarbaru 41 orang, kabupaten Banjar 11 orang, Banjarmasin 8 orang, Kapuas 7 orang, Sampit 6 orang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan 2 orang, Tanah Laut 2 orang dan Barito Kuala 2 orang.

Dari Pembukaan acara tilawati


Menurut trainer dari Jawa Timur Drs. M. Sholeh, pertama kalinya metode Tilawati diciptakan oleh tim (beranggotakan K.H. Masrur Masyhud, Drs. H.M. Thohir Al Aly, M.Ag, Drs. H. Hasan Sadzili dan Drs. H. Ali Muaffa) yang merumuskan buku panduan Tilawati dari jilid 1 s/d 6.

Dari Pembukaan acara tilawati


"Untuk di luar Jawa, Kalimantan Selatan baru kali ini menggelar pelatihan, sementara di Jawa Timur tercatat 27 kabupaten/kota telah menerapkan metode ini di masing-masing TK/TPA binaannya," tukas M. Sholeh.

Metode Tilawati memuat kiat belajar baca tulis Alqur'an dengan metode membaca dan menyimak "baca simak" dengan sangat praktis, mudah dipahami dan waktu belajar akan fokus dan tidak membosankan.

Dengan sistem pembelajaran klasikal, santri akan diperkenalkan membaca Alqur'an dengan "berlagu" yakni lagu rosy, dimana santri mengucapkan huruf dan kalimat mempergunakan lagu sesuai panjang pendeknya menurut ketentuan tajwidnya.

Ahmad Zayad, peserta dari perwakilan unit 003 TPA Al-Kautsar, Mentangai, Kapuas, Kalteng, mengatakan bersyukur dan senang bisa menimba ilmu lewat pelatihan Tilawati yang menjadi agenda pertama bagi pengurus Tilawati cabang Al-Muwahid Banjarbaru.


Minggu, 01 Februari 2009

METODE PENGAJARAN AL QUR'AN TILAWATI

Tilawati adalah merupakan salah satu di antara metode pengajaran Al Qur'an. Tilawati menawarkan suatu sistem pembelajaran Al Qur'an yang yang mudah, efektif dan efesien demi mencapai kualitas bacaan, pemahamanan dan implementasi Al Qur'an. Titik berat pendidikan tidak hanya pada santri melalui munaqasah tapi juga pada guru/ustadz dan ustadzah dibina. Metode Tilawati menggabungkan metode pengajaran secara klasikal dan privat secara seimbang sehingga pengelolaan kelas lebih efektif. Ustadz atau ustadzah dapat mengajari santri 15-20 orang tanpa mengurangi kualitas. Waktu pendidikan anak menjadi lebih singkat dengan kualitas yang diharapkan/standar. Sehingga kelas TQA dapat dicapai anak mencapai kelas 6 dan drop out dari TPA.

Taman Pendidikan Al Quran telah membuktikan efektifitas dan kemudahan pembelajaran Al Quran metode Tilawati menuju bacaan tartil. Ada beberapa hal yang menyebabkan mereka menggunakan Tilawati :
  1. Buku Tilawati disusun oleh para aktifis pengerak pendidikan Al Quran di Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) dan sekolah formal di Indonesia
  2. Buku Tilawati diajar dengan menggunakan standart lagu rost dari jilid 1 s.d. jilid 6 dan menggunakan lagu nahawan untuk pengembangan.
  3. Buku Tilawati dilengkapi media pembelajaran lainnya yaitu peraga, kaset lagu rost, dan vidio teknik pembelajaran.
  4. Buku menerapkan strategi pembelajaran klasikal dan individual secara seimbang dan proporsinal sehingga:
  • Proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien
  • Pembelajaan menjadi mudah dan menyenangkan
  • Pengelolaan santri menjadi lebih tertib.
  • Target pembelajaran menjadi lebih mudah terpenuhi
Salah satu keistimewaan metode Tilawati adalah adanya standarisasi guru, standarisasi strategi pengajaran dan standarisasi munaqasah.

Media belajar Tilawati dilengkapi dengan berbagai media belajar untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Media belajar tersebut meliputi:
  1. Buku Tilawati Jilid 1 s.d. jilid 6
  2. Buku Tilawati edisi Dewasa/Orang Tua
  3. Peraga Tilawati jilid 1 s.d. jilid 5
  4. Kaset Lagu Rost Tilawati Jilid 1 s.d. jilid 5
  5. MP3 Lagu Rost Tilawati Jilid 1 s.d. jilid 5
  6. VCD Pembelajaran Tilawati.
Adapun cabang-cabang Tilawati sebagai berikut:
  1. Tulungagung
  2. Jakarta
  3. Bojonegoro
  4. Bondowoso
  5. Batu
  6. Gresik
  7. Jember
  8. Kalimantan Selatan (Banjarbaru)
  9. Malang
  10. Mojokerto
  11. Pamekasan
  12. Kalimantan Barat (Pontianak)
  13. Probolinggo
  14. Rembang
  15. Sidoarjo
  16. Situbondo
  17. Surabaya
  18. Tuban
Untuk lebih jelasnya dapat anda lihat pada slide berikut ini.